Tertawan
Sepasang mata terpaku
Seraut wajah
Mampir bertamu
Ria ....lincah.....sederhana
Petah ungkapan bicara
Tangkas mengalih
Tiap satu curian memandang
Lebur
Ego tak bertahan
Sinis tertawa ditewaskan
Bukan dipaksa
Intaian rasa
Mengait hati waja
Indahnya terpalit
Sejujur bicara
Biar wajah tak semegah pemuja
Biar hati berbicara
Tak bisa selindung nyata
Lerai di kaki pujangga
Mengertikah sang pendusta
Bila mencarik janji
Di kaki pelangi jelita
Melutut hiba di ranjang sepi
Seolah tak bernisan pusara hati
Manisnya diracik tuba
Kemilau terlindung mentari
Kusam
Pudar
Sepi
Kerikil itu menambak
Membentengi
Limpah ruah lonjakan berapi
Dalam kemudi resah
Sauh rasa berombak ganas
Merah menyala membakar segala rasa
Tapi
Pelangi tetap hadir
Walaupun sesudah gerimis
Tiada ulasan:
Catat Ulasan