kenapa ku tangisi hirisan jiwa?
kala sendu ku kian reda
tika tawaku mula berbunga
selama mana aku harus pasrah dalam redho
jiwa yang rapuh ini
meratah duka yang tak terhenti
menimbus luka
sedang hati yang telah lama hilang
tak pernah menampakkan bayang
cuma nanah dari luka toresan itu
kian parah
meskipun aku cuma camar yang hilang
hinggap seketika di ranting cemara
menunggu kilauan kejora
menerangi malam untuk seketika
Tiada ulasan:
Catat Ulasan