bermusim telah berlalu
sejak ku semadikan pusara cinta
aku masih menggigit luka
tiap kali kenangan menjengah
ku cuba berdalih pada realiti maya
mencari kekuatan di akar senja
sedang pucuk pohonnya tinggi berdiri
aku ... terkedip melihat bulan
mengintai kejora yang hilang
dalam dingin malam yang membungkam
aku setia menanti
pada hening pagi
pada sayupnya bunyi unggas
kerna hati telah ku kunci
ku biar rerama di luar
tanpa ku undang menjengah
sesaat ia resah
pasti ia berlalu jua
aku masih berbicara pada bulan
tentang sepi dan rindu
melampirkan tabir hati
di awangan sepi
Tiada ulasan:
Catat Ulasan