Jumaat, 2 Januari 2015

bicara permata

ketika seorang ibu berbohong
hatinya berkata ....
maafkan ibu permata
andai tak bisa
berlaku sejujurnya
antara hiba dan sayu
ketika tiada siapa
mengesat titis airmatanya
hanya menunduk di sejadahnya
melepas rasa hiba
rasa terluka
mengucap syukur
memohon rahmatNya

hidup baginya
umpama badai yang tak bertepi
resah di hatinya
bagai gerimis nurani
sayup pandangan terlontar
di wajah  rindu tak terungkap
di sebalik senyum
luka dan darah
tak terlihat di mata

resah itu indah baginya
selagi kasih tiada penamatnya...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...