Ahad, 23 September 2012

memoir cinta

kita sering mendengar kisah cinta lama muncul kembali. ungkapan patah tumbuh hilang berganti, bukanlah asing bagi kita semua.  tapi, sejauh manakah kekuatan cinta yang telah lama menyepi?
ikatan perkahwinan bukanlah satu tanda bahagia akan bersama hingga ke akhirnya.

hanya segelintir yang mampu menikmati nikmat kebahagiaan dalam penyatuan cinta sejati hingga ke penghujungnya .  kadang-kadang kita tak mampu untuk menyangkal ada kekuatan pada cinta yang terselindung berabad lama.  kisah cinta seorang ayahanda tak pernah berakhir meskipun di lerai dipertengahan dan terpisah hingga ke akhirnya.  sesungguhnya janji itu pasti tertunai.  hanya kuasa Allah yang mengatasi segalannya.  cinta yang abadi yang terputus di pertengahan akhirnya disemadikan bila jasad dan nyawa tak lagi bersatu.  kisah cinta abadi tak akan pernah berakhir.  di penghujung cnta yang terpisah.....mereka ditemukan bersebelahan nisan tanpa dirancang.

kini.....kisah cinta itu menjadi tunggak keyakinan.  cnta yang tulus dari hati tak mungkin akan lenyap biar berabad lama.  kini cinta itu menjadi inspirasi untuk menikmati tulusnya kasih.  cinta yang tulus tak terzahir di dunia nyata tapi, ia cukup kuat untuk dirasai selamanya........

Jumaat, 21 September 2012

kiranya satu ketika dulu, seorang anak kecil itu pernah meratapi ketiadaan ibunya.  di tinggal pergi tanpa khabar. menyimpan dendam yang tak ada punca.  meniti kedewasaan dalam rindu yang tak berarah.  berabad berlalu menyelongkar misteri alam, pada maya bertinta.....kalamnya tajam menikam lubuk jiwa yang mati. 

rindu itu memaksa dia akur pada keegoan manusia. rebah di kaki sebak tak berpenghujung.  perahu di air itu hilang nakhoda kasih.  hanyut di bawa arus hidup.  lelahan berkemudi menongkah arus menjemput jemu.  pada satu penantian di muara hati.

dan masa terus berlalu......di setiap hentian waktu ada harapan.  sekadar harapan yang menjulang impian. 

Khamis, 20 September 2012

satu detik dulu....aku pernah termenung memikirkan kenapa kesudahan itu bagai tiada nokhtahnya. walau berabad masa berlalu, waktu yang bergulir seakan tidak mahu melepaskan. terikat di minda dan hati......luka dan sepi.  kini rentetan tu berlari dan hadir.

di penghujung perjalanan ku temu jawapan kepada persoalan.

kemarau bahagia

berabad lama mencari dalam samar
haluan bahagia dan cinta
bersama telahan kasih
terdampar di perigi buta
gersang dan kontang

di dasar resah tak berpenghuni
lelah menjejak tapak yang hilang
lelehan keringat memandikan
tubuh yang longlai tak berdaya

semarak impian dalam jiwa
mencium semerbak harumnya mawar
di sinar suria di pagi hari
namun kemarau kasih membara
menghangat hamparan hati
berselerak bara berpercikkan

resah...
lelah.....
sendu...
hiba....
duka.....

ku cari garis masa
penamat lara di jiwa
sedang diri dipersenda
tanpa dibela




Ahad, 16 September 2012

pelangi kasih

pelangi indah itu bagai hamparan sebuah mimpi
untuk ku landasi sebuah impian
menuju gerbang bahgia
selangkah mengorak hala
selangkah meneroka ceria

mahligai tanpa penghuni
suram dalam sepi yang terasing
ada cinta
ada kasih
ada sayang
ada rindu
tapi
sepi dari nyata
ruang kosong terhampar
di lautan tak bertepi
di bibir pantai yang dingin

Jumaat, 14 September 2012

harapan untuk si camar yang hilang

dan bila bahang mentari kian reda
rekah bumi kelihatan
jelas gersang
kekeringan dan kehausan

titis dari mendungnya awan
di balik tenda biru
ku intai harapan terpendam
di kaki bumi mendongak ke langit
berlantaikan rindu dan resah

kiraan detik ku mungkin salah
jejari masa mungkin patah berganti
namun waktu yang bergulir itu
tak pernah mudah mematahkan
apa lagi memudarkan
sekuntum senyum yang menawan
menghilang dalam kabus masa
biar terpisah ruang waktu
tetap bersatu dalam mindaku

ku ukir awan larat di kaki kejora
menanti sang suria esok hari
membawa khabar si camar yang hilang

Khamis, 13 September 2012

kala rindu itu bertamu

bila rindu itu memaut kenangan
kau hadir dalam samar bayangan
tanpa janji atau ungkapan
sejenak hadirmu mengirim rindu

ku kais resah di birai hati
bertanya kesahihan rasa
di tabir melodi sendu
kala sepoi angin itu berhembus

kalimah itu hilang di bawa angin malam
dingin bayu malam mengelus bibir
menguncup rindu berpaut
dan bila cahaya wajahmu hilang
deraian kecewa bertamu
kerna
ku sadari
hadirmu hanya
untuk mengurai rindu di hati
untuk semusim lagi

bila detik itu terhenti

kalam ini makin sepi
semakin menjauh pergi
suram cuaca di kamar hati

terpisah ruang waktu
ku yakini hati kan tetap setia di sini
meski rindu kian pergi menjauh

sedetik ku rasa semuanya bagaikan hilang
sekelip mata beredar bersama bayang
hanya kerna aku yang terkunci
tak memiliki dan mati

tersandung dan rebah
di garis luka
pimpinan jauh tak terjangkau
sedang luka kian parah

ku titi detik yang bergulir sendiri
ku rawat robekan yang kian parah
....aku ingin pergi
sebelum tangisku bernyanyi

Selasa, 11 September 2012

resah di hujung kalam

seorang sahabat pernah berkata
jadikan masa yang ada
untuk mengisi kekosongan
dalam memori silam \
yang tak pernah ada wujudnya

ketika ini lembar putih menemukan
rasa yang buntu di perjalanan
menguis dedaun rindu
dari kamar hati tersembunyi
resah berabad membeku
tanpa di tanya
kenapa ia hadir

tapi
seketika ia meragut tangis
di riba malam yang sepi
seraut wajah di kanvas hati
kabur di jendela kasih
kala kejora berbicara

sepotong ayat menguris luka
mengubah segalanya

Sabtu, 8 September 2012

mawar kian layu

setelah kemilau kasihnya hilang
aku semakin rindu pada tautan cinta
kala sulamannya rapi menjahit luka

tak ku biar darah merah itu menitis
mencemar permaidani hati
kala jiwa gundah
melawan resah

ku renjis mawar berduri
di pelantar berjeriji
terkurung dalam rindu
derai kelopak satu persatu
melurut di daki penantian

dia pergi tanpa pesan
bertahun menyimpan rindu
di nesan hati yang kian membatu

Rabu, 5 September 2012

ANTARA KASIH DAN CINTA SAHABAT

bertahun menjejak rantaian rindu
di kaki permaidani resah
ketemu di layar maya
menjerut rasa bermusim
tak terhelah menepis hadirnya
seketika terpegun
keagungan kasih
ketulusan hati
.......dipersenda kala kasih di hujung talinya
di khianati kepercayaan dan  kejujuran
tersisakah benih cinta dalam diri
kala perginya umpama
deraian kaca berserpihan
bertaburan di kaki lima
menusuk dan terus tertusuk
setiap denyutan nadi
terbina tembok hati
mati dan kaku
untuk ditembusi
sehalus sutera maya
di layar rindu yang tak bertepi
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...