Khamis, 22 September 2011

BIARLAH RAHSIA

tatkala epilog duka menyulam rasa
selembar ruang menghampar bicara
tinta menari lagunya tari
rentak perindu rentaknya sendu

dari kejauhan menyiram rindu
bebunga dedaunan mula berputik
di hujung episod lara yang perit
memamah sepi berbingkai sendu
putiknya kembang berbunga kasih

apakah yang paling indah bagi sang perindu
adakah rindu yang bermukim
atau kasih yang bersahutan?

tatkala jiwa dibadai resah
menepis keangkuhan
seribu persoalan menerjah
cuba merungkai jawapan
dalam kemelut menagih ruang

terdampar kepenatan mengejar resah
pada rasa yang sukar dimengertikan
apakah rahsia hati terjawab sudah
atau sememangnya belukar resah itu
memerangkap jawabya....
dalam rahsia nuraniku......

Selasa, 20 September 2011

ILUSI MAYA

tatkala bersemayam di alam mimpi
termanggulah seorang insan
menanti hadirnya
dalam kelam lampu di soroti

menerjah dunia ilusi
tanpa sempadan waktu
di birai sebuah rindu
yang zahirnya tak mungkin akan ujud
sekadar gamitan emosi sepimu...

merindu sebuah nama
dalam samar kau mencari
ribuan nama terpatri
namun hadirnya dalam nyata belum pasti
kerna kilauan neon kian pudar

bebayang yang tiba
tak mampu jelaskannya
kesiangan menjemput mimpi beransur pergi
menepis kesejukkan embunan dini
kau bisikkan kata pujangga
dalam remang dinginnya subuh
mematikan semua ilusi mayamu
dalam khayal imiginasi
lewat masa berlalu.....

Ahad, 18 September 2011

bila si kecil bertanya................

bisakah hati seorang ibu itu menafikan.....
kesepian dan kehilangan
dalam hilai tawa seorang anak
biar tanpa kata terluah
mampukah dimengertikan
apa sebenar kata hatinya

di satu saat bila kerinduannya hadir
pasti terobek hatinya
tatkala riangnya terhenti
berganti sayu yang tak dimengerti

di saat aku ditanya.....
kenapa ayah perlu pergi
aku terpaku dalam seribu rasa
cuba bersuara dalam bekuan jiwa
mencari sepotong ayat menjelas pengertiannya
cuma satu yang ku temu......
DIA LEBIH MENYAYANGINYA

wajah polos itu memandang penuh sayu
dalam dakapan rindu
ku lepaskan jua rinduku
pada permata yang hilang.....

Sabtu, 17 September 2011

MENGAPA PERLU ADA TAPI.......

secara sedar atau tidak, kita sering mengucapkan perkataan tapi dalam ayat-ayat yang dilafazkan seharian. apakah ia satu kebiasaan atau sememangnya keadaan memerlukan penggayaan ayat sebagai penyudah paling mudah.

tanyailah diri kita kenapa tapi itu perlu. adakah ia sebagai satu alasan untuk melarikan diri dari satu-satu persoalan atau kita kekurangan kata penghubung dalam kamus harian.

setiap sesuatu yang berlaku itu pasti ada alasannya. TAPI....sejauh manakah tapi menyelamatkan kita dari menjelaskan keadaan yang sebenarnya. dalam persoalan hidup, persoalan rumahtangga, persoalan cinta.....jujurkah kita pada kenyataan yang dibuat atau sekadar satu topeng kepada kenyataan.



Khamis, 15 September 2011

Harga diriku­ -Wali Band

wajah lukisan mu

di retak impian itu
hatimu terluka
kerna kasihmu tak bersahutan
di tepian tebing resahmu
kau julurkan kaki keegoanmu
ke lurah hiba paling dalam

retak impian membelah rasa
jahitan rindu tak bisa bercantum
kau....di balik bebayang
mengintai kenangan
di celah kesuraman pelangi petang
kau gadaikan cinta di kaki senja

dan wajah sugul itu
tersembunyi di sebalik wajah si bulan



Rabu, 14 September 2011

DI UNTAIAN RESAH

di jaluran waktu yang tertinggal ini
aku menjadi seorang pemburu....
memburu masa yang telah lalu
dalam kamus sebuah rindu
yang terdampar sepi di untaian kasih

waktu mengajar aku erti sebuah persahabatan
erti sebuah persudaraan
erti sebuah perhubungan

mengapa percaturan sering di sanggah?
di sauh kata nista yang pedih
berkecai bongkah kesetiaan
di langgar ego darjat

lantas di sudut kejauhan ini
aku memencil diri
mencari ketulusan hati
dalam kancah kebencian
yang meranjau

ku ayunkan buaian resah
di pohon duka
derai indahnya berguguran
kerna senyum itu kian pudar serinya



Selasa, 13 September 2011

KALAM YANG HILANG BISANYA

menari berdansa....
lagu tari hati
ada joget, zapin pun ada
gemalai tari mengikut rentak
memukau pandang
namun bakatnya tak digilap
sumbang langkahnya......

kalam berlari selaju rindu
melakar wajah episod demi episod
tentang hatinya tentang hidupnya
apa jua sekelilingnya
tanpa jemu tanpa keluh
menari dan berlagu...................

tapi...
disentap juga bila laranya tiba
bila kasihnya diguris
tatkala dakwat hitam itu bertukar warna
warna darah yang bernanah
tertitis di tinta jernih
memadam karya seni
menjemput rindu di alam maya
pada camar yang hilang....



Isnin, 12 September 2011

BELANTARA HATI

apakah masih ada sekelumit harapan
untuk ku gapai impian?
andai ranjau yang berduri itu
terus menikam setiap tapak langkahku
luka....dan berdarah

jika bahagia itu terpaksa ....
ku redah belantara yang menakutkan
berbaloikah sebuah penantian itu
jika menyeret resah dan sendu

lelah aku .....
menghitung hari yang berlalu
dalam setiap saat jangka masa itu
aku melawan arus
membina keyakinan diri
yang entah kadang tak pasti
menyauh ketawa yang kekadang getir
memukat harapan yang kekadang berderai

akukah jaguh pertarungan?
menang mencari kekuatan
kalah mencari bahgia....

Sabtu, 10 September 2011

aku hanyalah seorang pendatang.....ke satu daerah yang begitu asing bagiku. suatu ketika dahulu di sini lah tempat aku menyemai kasih dan rindu buat bonda. puluhan tahun aku mengintai waktu di celah keriuhan desa menanti hadirmu. tapi hingga akhirnya yang ku temukan hanya namamu yang terukir di situ.

Jumaat, 9 September 2011

KEMELUT KASIH BERSIMPANG.....dari kisah seorang teman

aku hanyalah gadis desa yang terlanjur merindu
menyusun bait-bait madah
mengumpul sekelumit kasih
dalam lagu anak desa
aku.....gadis yang kesepian
pada cinta yang bersimpang

dan dia...
ku sangkutkan harapan
meski ku tahu.....
onak itu meranjau hati

keakraban memakan diri
meski beribu sesalan mengundang
kau payah untuk mengalah
di jerat samar kemurungan
kau membelengguku seolah kau memiliki
menjadikan aku seperti sangkar kehidupan sendiri
entah kenapa....aku masih setia
pada nokhtah yang tiada zahirnya
pada kengkamanmu yang merimaskan

ANDAI BISA KAU MENGERTI

hati adalah hamparan rindu yang membelenggu
kanvas warna lukisan sang pencinta
lakaran emosi dan tinta bicara
dengan derai hiba yang menyangkut resah
aku menghitung anak tangga bahagia

lontaran kasih yang bertamu
bukanlah persoalan kudus buatku
andai bisa kau telah jiwaku
kekosongan itu adalah lopak kesedihan masa lalu
yang menakung sekawah resah
dari memori semalam

bisakah kau mengerti kalungan sepi yang merantai diri
andai tibamu cuba menampal luka
tanpa kau tanya persoalan kelmarin
merelakan diri merapati
tanpa bicara diatur
menyentuh rindu dan tawa
di balik gurisan hati
yang terkunci....
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...