Selasa, 4 November 2014

kembali asalku

dalam doa ku panjatkan kasih
dalam doa ku mohon redho Mu
bertali arus resah bertamu
membanjiri pantai hati
sedang tebingnya terhakis jua

dalam rindu itu
ku sulamkan kasih
tautan rasa yang tak terlihat
dalam diam memamah luka kelmarin
teguhkah sabar dinihari
andai gerimis bertukar wajah

dalam tenang itu
aku melihatmu
dalam bayangan semalam
lelah merindu tak terasa
kala senyummu terbayang

Tuhan....
gemalaikan rasa sebak itu buatku
pasakkan kasih hanya untukMu
di cerunan luka itu lenyapkanlah
rasa hiba yang bertamu
tika aku bertamu menyahut seruMu
labuhkanlah tirai dukaku

 
 

Sabtu, 27 September 2014

akhirnya ku temu jua

aku jadi rindu pada yang telah lama perginya.  tatkala aku terluka, aku sering menyendiri menilai rasa yang tertinggal.  ketika aku cuba bangun dengan rasa kasih ini, aku tersandung pada kejujuran yang palsu dipertontonkan.  manusia dengan bangga menghampar ilusi maya.  mencoret tinta luka di jendela hati dan pergi dengan sinis.

selama mana hati bertahan .............menampung sebak bertubi. Tuhan....andai hati ini kaca , pasti jiwa ini kecainya berdarah tertusuk sembilu tajam.  tapi tak terlihat di nyata.  kerna maya mempermain rasa.

ketika aku cuba berdiri di sisi, sedarku menepuk dada....berdiri aku tak setinggi mana, dudukku tak mencecah kaki ke lantai nyata.  

insan itu menjual rasa berulang. menjemput kesinisan. menjaja senyuman. mengheret kebencian.
aku di sini sama seperti dulu.  umpama hamparan buruk yang di tinggal.  tak mampu menyeri rumah.
namun............di sebalik rasa yang terkunci, dendamku tak menjadi.  aku tak mampu berpaling dengan nista.  kerna aku tidak terlahir untuk membenci.

kini aku berdiam dalam seribu kata tanpa penjelasan.  merenung jauh tinggalan kenangan. berharap ia pergi dengan terbitnya mentari esok hari.  tapi aku pasti, ia tak ada akhirnya lagi..............

melankoli hati

ketika bintang itu menjauh
cahaya di bumi terlindung 
kelam malam memenjara diri
dalam sepi berteman rindu

tertawa bulan menghindar jauh
seolah sindiran menarik indahnya
diusung rasa bertiangkan hiba
tanpa titik maya yang nyata

pasir di bumi ditertawakan
diinjak dendam bertubi
dibenam luka tanpa penawar
terhumban di perut bumi

kamu tersenyum sinis
setoleh merenung 
kamu yang menghulur salam tika itu
kamu juga yang merentap rasa
terainaya tak terlihat
bukan gurisan luka
bukan dendam membara
tapi kekosongan yang dirasa
umpama diisi tuba
dengan bahasa sopan tak terduga
siapa sebenar kamu..............
 

Selasa, 23 September 2014

di sebalik lontaran tinta

aku sentiasa melihat tawa dan tangis di matanya.  ada sisipan hiba terkunci, tak terlerai dek tawa.
aku sentiasa berpusing menoleh, ada bebayang kelam mengekori.
dan ada ketika
bila tertores luka dijangka, aku menghela nafas berbau kecewa
tapi bukan sesalan bertimpa
tapi bukan juga  esakan bergumpal
bendindingkan hati yang tersisa cekal
berlantaikan sabar yang berjongkang jongkit
beratapkan iman yang selaut di raih

muzik itu alunannya berseni
kiasan itu pelangi yang mencuri pandang
melodi hati berentakkan emosi
kalut menenangkan jiwa bersalju

ku titip sejuta rindu tak bernada
ku titip selaut kasih tak bertebing
ku titip sedingin bayu menjemput hadirmu

di balik tabir mengurung diri
di balik kemilau neon menerangi
lorong2 hati yang kelam tak berpenghuni

ku terjah rasa tak pasti
ku lontar  memori itu
berbalik pulang padaku

katanya.....
di bawa pesan rindu
di bawa pesan berlagu
kau mawarku
setialah menunggu
 

Isnin, 1 September 2014

bila si camar hilang

cuma ada seraut wajah
bercerita tentang resah
terdampar di muara
jauh dari hiruk pikuk
hilai tawa mengilai

yang ditiup hembusan bayu
sekadar keringat terpercik
berbutir di dahi
mengelap ejekan nurani
tangis sang puteri

camar yang hilang tak kelihatan lagi
di langit terang si suluh mentari
sang kejora menanti
menyorong diri
namun si camar pergi

kekek ketawa terhenti
kala langit memberi isyaratnya
camar hilang dalam kelam awan

Selasa, 26 Ogos 2014

segalanya tentang dia

satu saat aku cuba membuka ruang hati, memberi laluan sinar baru.......memberanikan diri mempertaruhkan bahagia.

satu saat aku cuba menyekat ruang rasa dihimpit resah......bersarang rasa tak berbagi
satu saat aku cuba menidakkan gelisah mimpi
satu saat aku cuba berbohong tentang rindu
satu saat aku cuba menyangkal erti kasih bertamu

sedang saat itu kian berlalu
sedang rasa itu membeku
sedang mimpi itu berlabuh
sedang kasih itu itu berlalu
aku masih di sini......
menanti resah di akhiri
menanti mimpi yang tak nyata
menanti rindu yang tak berpenghujung
menanti kasihmu tak kunjung datang

dan saat ini.....
ketika resah itu menjadi gundah
saat ini
ketika rasa itu tersudah
saat ini
ketika rindu tak menyapa
aku kian mengerti
perjalanan ku terhenti
di sebalik tabir malam yang sepi
di sebalik deru angin malam yang berlagu
di sebalik kalam yang bisu
tertulis nokhtahmu
kau tiada lagi
tiada bersamaku
membina mimpi
tiada di sisiku
mengesat titis airmata
tiada di sisiku
menyangkal nista bertimpa
tiada di sisiku
menyambut rindu yang menghujan hati

tersedar aku
dalam realiti
aku tak daya
walau menyentuh bebayangmu
tersendiri
dalam rindu yang panjang dan membungkam
tanpa pesan
tanpa salam
kau pergi.......

kini
aku cuba
cuba untuk berdiri
dengan bayangku sendiri
menjadi paksi
namun berpayung
di bawah lembayung kasihmu yang abadi


Jumaat, 22 Ogos 2014

untukmu rasa yang bernama.....

Untukmu yang bernama......

jaluran rasa itu berbaur ria
tawa hela mengosong duka
secalit tinta melakar rendangnya pepohon
melentur curiga
menyalur sepi ke muara

sejenak
ketika bayu pagi berhembus
menyapa pipi lembut
dingin resah berlagu
gadaian janji berombak
tamu bertamu....
rindu tak bersahut

terabai rasa terbiar
pergi tanpa pesan
menghilang
bersama mayamu

alpaku terbuai
dikejutkan lagu itu
senandung hati yang pilu

antara tragedi dan nyataku

hari ini satu negara berkabung....tragedi MH17 .  al-fatihah untuk mereka yang terlibat dalam tagedi itu.  saat di kaca televisyen memaparkan jenazah di usung turun dari kapal terbang sehinggalah pengkebumian selesai, seluruh negara merasa sayu dan hiba.  Fitrah kejadian manusia, rasa sedih pada kehilangan.

Saat di mana aku melalui detik kehilangan yang nyata, masih jelas tergambar seraut wajahnya kali terakhir ku tatap dan ku kucup dahinya.  Sesungguhnya aku bersyukur padaMu ya Allah kerna mengizinkan aku di sisinya sehingga ke akhir hayatnya, sehingga tubuhnya di pisahkan dariku dalam liang lahat.  Berbisik aku padanya meskipun ku tahu segalanya hanya bisikan nyata.....abang, hanya di sini manja dapat menghantar abang pergi.  Satu saat manja juga akan bersama abang di sana, pergilah dengan tenang.  Sesungguhnya ku lepaskan pemergianmu dengan redho.  Terima kasih atas segalanya....manja amat menyintaimu.

Sejurus jasadnya hilang dari pandanganku......bagai gelap pandangan mataku, rebah di sisi pusaramu...aku kini sendirian.  entah dari mana ia akan bermula.

kini lebih 3 tahun masa berlalu.....aku masih sendiri.  mencatur hidup berbekal hati yang sering terluka.  Tak sekuat mata kasar melihat upayaku.  Jiwa yang rapuh ini sering diuji.  Entah sampai bila tertangkis serpihan hiba yang terpercik.  Aku redho dalam pasrahku.


Khamis, 21 Ogos 2014

muara hati terkunci lagi

suram dan sepi
gambaran kala ini
tika dibiarkan
tanpa hirau di hati
Tuhan ku....
izinkanlah aku bersuara padaMu
tentang luka yang makin parah
mengharap redho Mu
meminta ikhsanMu
........
luka toresan sebuah rasa
begitu  perit dirasa
izinkanlah
aku berdiri semula
dalam genang gelodak hati
dalam keruhnya muara rasa
cuba ku rawat
dalam ngilu ukiran jiwa
aku pasrah kini

izinkanlah aku pergi
meninggalkan sekelumit rasa berbaki
agar aku mampu tersenyum lagi
dalam jejak belantara hati
yang dipermainkan

leraikanlah rasa ini
sesungguhnya aku terdampar
dalam pilu mengharap ihsanMU

Isnin, 11 Ogos 2014

resah rindu

sesaat tiba
kala kasih  bertamu
menjemput rindu
tapi pudar warna tawa
kala di ragut hiba
tetiba suram melingkar
tabir rasa
waktu bicara terhenti
di maya
terhijab segala sepi
aku tak mampu lagi
bertahan dalam gelisah ini

Sabtu, 12 Julai 2014

petir luka

ketika secarik hiba tersentap
segalur rasa membenih
menyempadankan suka
meraih sayu
saat keluh gundah bertamu
sekilat petir menyinga
mengaummm
membaham bahagia

jeram curam membelah
muka bumi retak beralah
langit menangis hiba
selaut genangi rasa

Jumaat, 23 Mei 2014

kejora ku satu

matahari.....
dalam kelam sinarmu di bayang awan hitam
bebayang....
kian pudar jelmanya
lembayung hati.....
meneduh tangis
membendung limpahan resah
melukis garis senyum
dari bibir kering
tak bercahaya wajah

sesaat.....
luluh berderai
kecai memamah
membeku segala rasa

titipan....
luka kelmarin
sulamannya
perittttt

andai perlu...
bersauhkan bahagia
andai perlu...
menginjak luka
aku rela....
melepas layar ku
berombak menerjah gelora

tanpa kesal


Sabtu, 1 Mac 2014

pilu

jangan berdarah wahai jiwa
kala hatimu terluka
perit menelan
pahitnya 
luahan terbuku
secangkir tuba dicurah
meresap dalam rekahan
penawar tak kunjung tiba
bernanah dan tersiat
melarat 

Isnin, 17 Februari 2014

.......aku keliru

longlai merebah tangis
retak bertabur
derai  melebur
hati menyonsong hiba
sedetik melara jiwa
naluri wanita juga ibu
diseret gemalai sendu
tak mampu dimengertikan
sekuat dentuman di langit
menjerkah sepi
terpanah halilintar
nurani terbakar
namun terbiar
terlukis jua sinis senyuman
menutup sendu berkabung
terpaku dan lesu

Khamis, 30 Januari 2014

LERAIKANLAH

bila....
ketika waktu kau hadir dulu
aku tak pernah bertanya kenapa hadirmu
dan aku tak pernah mempersoal
saat kau pergi tika itu
tanpa sebarang pesan
aku juga tak bertanya
mengapa ia terjadi
tanpa salam terakhir
izinkan kemaafan ku pohon
walau tanpa izinmu
seketika
kala resah gundah
hati merindui
tika tawaku reda
hati merintih lara
jangan di undang lagi rasa
jangan di simbah lagi luka
jangan pernah ada persoalan
izinkanlah
selangkah menyudah gundah

Ahad, 19 Januari 2014

PASRAHKU.....

aku kebuntuan tika ini
tak terhembus resah berbuku
aku kebingungan
melapah duka
titis airmata tak mampu lagi menitis
saat tawa itu hadir
aku menyimpan luka berbaki
tika aku tak mampu berdiri lagi
lemah ku kian berayun
aku resah dan kaku
kala jiwa terasing
ku mohon petunjukMu
arahkanlah laluanku
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...