dan kini aku di sini
kembali sendiri
meraih sepi di perantauan
aku tersauk
di ranting resah yang lelah
jauh ku lenyapkan
rahsia hati yang membungkam
tak telus di pandang
tak cemar di jalan
aku permisi
agar tak terluka lagi
Jumaat, 30 November 2012
Khamis, 29 November 2012
dingin malam menjemput rindu
lama ku nanti
hati berbicara
tanpa suara
goresan rasa
selimuti nadi
bercampur resah
dalam penantian
tanpa kalimah terucap
aku dan bayangan
bersatu dalam samar cahaya
meneroka lurah sepi
dikait mimpi bersulam harapan
renda hati berwarna
mencorak seribu lakaran
tanpa pasti
tak terlelap mata ini
ingin bermimpi
tentang bahgia
bagai tersauk akar di bumi
menyentap langkah
rebah
menyembah bumi
berlumur selut di tubuh
namun tak tertimbus resah
bercambah
dan dingin malam ini
menusuk bisa itu
hati berbicara
tanpa suara
goresan rasa
selimuti nadi
bercampur resah
dalam penantian
tanpa kalimah terucap
aku dan bayangan
bersatu dalam samar cahaya
meneroka lurah sepi
dikait mimpi bersulam harapan
renda hati berwarna
mencorak seribu lakaran
tanpa pasti
tak terlelap mata ini
ingin bermimpi
tentang bahgia
bagai tersauk akar di bumi
menyentap langkah
rebah
menyembah bumi
berlumur selut di tubuh
namun tak tertimbus resah
bercambah
dan dingin malam ini
menusuk bisa itu
Rabu, 28 November 2012
kejora ku satu
sedetik itu tiba
melerai resah
bercerita dalam tawa
berseloka dalam sendu
tangis beriring bersulam rindu
tersentuh nurani
kala sepi menjemput rindu
berlabuh di pinggir kasih
aku rebah di ribuan persoalan
tanpa jawapan
tika rasa itu tiba
ku akui
aku semakin rindu
pada kehilangan
dan di sini
di akhir garisan ini
aku mengalah
pada ketentuan
aku kembara
membawa hati yang terlerai
pada senyuman
pada seraut wajah
kini....
jauh dari sisi
melerai resah
bercerita dalam tawa
berseloka dalam sendu
tangis beriring bersulam rindu
tersentuh nurani
kala sepi menjemput rindu
berlabuh di pinggir kasih
aku rebah di ribuan persoalan
tanpa jawapan
tika rasa itu tiba
ku akui
aku semakin rindu
pada kehilangan
dan di sini
di akhir garisan ini
aku mengalah
pada ketentuan
aku kembara
membawa hati yang terlerai
pada senyuman
pada seraut wajah
kini....
jauh dari sisi
Selasa, 20 November 2012
bertakuk hiba
di saat aku diuji
lelah ku berdiri
rebah tersungkur
menyembah bumi
dalam derai airmata yang jernih
longlai
menyeret sebak di hati
di celah likuan berduri
aku bersendiri
menyendiri
berbisik luka
mendengus hiba
dugaan bergilir tanpa suara
tercarik mimpi impiana
tercalar bahgia
sedetik ku rasa
hadirnya menyinari
kini kelam menyelubungi
yang tersisa......
cuma lara di jiwa
lelah ku berdiri
rebah tersungkur
menyembah bumi
dalam derai airmata yang jernih
longlai
menyeret sebak di hati
di celah likuan berduri
aku bersendiri
menyendiri
berbisik luka
mendengus hiba
dugaan bergilir tanpa suara
tercarik mimpi impiana
tercalar bahgia
sedetik ku rasa
hadirnya menyinari
kini kelam menyelubungi
yang tersisa......
cuma lara di jiwa
Sabtu, 17 November 2012
ERTINYA
R = RAUT WAJAH DALAM MIMPI
I = INDAH DALAM KELAM
N = NAMA YANG TERPAHAT
D = DI DEDAUN MASA
U = UNTUK DIA
U = UKURAN RESAH BERCELARU
N = NAMUN KASIH BERTAUT
T = TAK TERPATRI JANJI
U = UNTUK KU LINGKARI MASA
K = KAITAN RINDU DAN MIMPI
M = MUNGKIN TERLERAI MIMPI
U = UNTUK SELAMANYA
I = INDAH DALAM KELAM
N = NAMA YANG TERPAHAT
D = DI DEDAUN MASA
U = UNTUK DIA
U = UKURAN RESAH BERCELARU
N = NAMUN KASIH BERTAUT
T = TAK TERPATRI JANJI
U = UNTUK KU LINGKARI MASA
K = KAITAN RINDU DAN MIMPI
M = MUNGKIN TERLERAI MIMPI
U = UNTUK SELAMANYA
kasih merapuh
andai ranting kasih merapuh
dedaun rindu pasti layu
kala mawar tak mekar lagi
hilanglah harumnya
hilanglah seri
kala cinta berbunga lagi
tiada janji terlafaz
hati termetri terkunci
tiada ruang lagi
dan impian lebur lagi
tak tersulam bahagia
meskipun pelangi indah terhampar
sekadar tatapan mata
dan mimpi itu
berlalu pergi
bersama kejora hati
dedaun rindu pasti layu
kala mawar tak mekar lagi
hilanglah harumnya
hilanglah seri
kala cinta berbunga lagi
tiada janji terlafaz
hati termetri terkunci
tiada ruang lagi
dan impian lebur lagi
tak tersulam bahagia
meskipun pelangi indah terhampar
sekadar tatapan mata
dan mimpi itu
berlalu pergi
bersama kejora hati
Rabu, 7 November 2012
sisipan penantian
dan bila menyendiri
seribu satu rasa hadir
menauk dan memangkah
semangat yang goyah
resah bergilir mencanai sepi
lesap di telan pekat malam
aku .....mimpi dan nyata
bertapak di situ
dalam realiti
hidup ini satu perjalanan
menuju satu destinasi
yang pasti
dan selama itu
aku bertahan di sini
mempertaruhkan
sebuah kecekalan
seribu satu rasa hadir
menauk dan memangkah
semangat yang goyah
resah bergilir mencanai sepi
lesap di telan pekat malam
aku .....mimpi dan nyata
bertapak di situ
dalam realiti
hidup ini satu perjalanan
menuju satu destinasi
yang pasti
dan selama itu
aku bertahan di sini
mempertaruhkan
sebuah kecekalan
6/11 datang lagi
6/11/1999 aku menjadi miliknya
dan kini dia tiada untukkku
2 tahun berlalu menyimpan seribu satu cerita
dalam maya dan nyata
cuma
kini ....aku dan rindu
terkunci jadi satu
dan kini dia tiada untukkku
2 tahun berlalu menyimpan seribu satu cerita
dalam maya dan nyata
cuma
kini ....aku dan rindu
terkunci jadi satu
Sabtu, 3 November 2012
.......muara rasa
sendirian menjadikan aku sepi
dalam meredah ranjau berliku dan berduri
tegak berdiri meskipun lesu
tumbang tak mudah
di cengkam akar di perut bumi
senyum tak melatah
tawa tak menggalak
aku dan resah
bersimpul dalam tenang
di muara hati
berselimutkan mimpi yang tak sudah
dan impian masih bernyawa
dalam meredah ranjau berliku dan berduri
tegak berdiri meskipun lesu
tumbang tak mudah
di cengkam akar di perut bumi
senyum tak melatah
tawa tak menggalak
aku dan resah
bersimpul dalam tenang
di muara hati
berselimutkan mimpi yang tak sudah
dan impian masih bernyawa
PERGIMU TAK KEMBALI
waktu berinjak lalu bersama dengusan nafasku
menguis rindu yang tak pernah ku usir
tercalar luka dek toresan pilu
sememangnya......kau telah pergi
tidak ada seharipun bersamamu tanpa usikan dan tawa
11 tahun mengharung getir bersama
menghitung hari membina bahagia
menghampar kesetiaan yang tak mudah goyah
cuma ada ketikanya emosi mengalah
kandas dalam percaturan hidup
kita tidak mampu memayungi hidup dengan kemewahan
kepayahan itu menyatukan perasaan kita
masih mampu mengukir keindahan
tapi semua itu tak berakhir dengan apa yang kita impikan
kau pergi menyentap seluruh jiwaku
membunuh kasih yang membuat aku terus hidup
kau pahat kasihku di dada nisanmu
tanpa sebarang pesan ku kau tinggalkan
aku terdampar bersendirian.....mencari haluan...
kini.......aku masih sendiri
menguis rindu yang tak pernah ku usir
tercalar luka dek toresan pilu
sememangnya......kau telah pergi
tidak ada seharipun bersamamu tanpa usikan dan tawa
11 tahun mengharung getir bersama
menghitung hari membina bahagia
menghampar kesetiaan yang tak mudah goyah
cuma ada ketikanya emosi mengalah
kandas dalam percaturan hidup
kita tidak mampu memayungi hidup dengan kemewahan
kepayahan itu menyatukan perasaan kita
masih mampu mengukir keindahan
tapi semua itu tak berakhir dengan apa yang kita impikan
kau pergi menyentap seluruh jiwaku
membunuh kasih yang membuat aku terus hidup
kau pahat kasihku di dada nisanmu
tanpa sebarang pesan ku kau tinggalkan
aku terdampar bersendirian.....mencari haluan...
kini.......aku masih sendiri
Jumaat, 2 November 2012
sendu di hati
bila arrow menyanyi...
hati pasti merindu
pada kasih yang hilang
seketika ia bertamu
menjengah mimpi
dan berlalu
aku menanti dalam sepi pencinta
pada petemuan yang kelam di maya
lenyap di nyata
hati pasti merindu
pada kasih yang hilang
seketika ia bertamu
menjengah mimpi
dan berlalu
aku menanti dalam sepi pencinta
pada petemuan yang kelam di maya
lenyap di nyata
bila mimpi itu hilang
kenapa saat ini
aku rasakan begitu terasing?
sayu terbuai dalam tenang menyendiri
aku bangun mengintai jendela
redup cuaca memayung resah
aku pasrah mencari haluan
terasa ada rindu yang bertamu
terasa ada kasih yang mengusik
tapi nyatanya aku sendiri
siangku jadi sepi
tanpa kalimah terucap
membungkam di hati
aku menanti malam tiba
menanti pula sinar kejora
mengharap terangnya kelam
tapi kejora di awangan
jauh di pandang
mimpiku jadi pudar dan kelam
tiada warna indah
dalam lena terpaku
impian ku tak sudah
aku rasakan begitu terasing?
sayu terbuai dalam tenang menyendiri
aku bangun mengintai jendela
redup cuaca memayung resah
aku pasrah mencari haluan
terasa ada rindu yang bertamu
terasa ada kasih yang mengusik
tapi nyatanya aku sendiri
siangku jadi sepi
tanpa kalimah terucap
membungkam di hati
aku menanti malam tiba
menanti pula sinar kejora
mengharap terangnya kelam
tapi kejora di awangan
jauh di pandang
mimpiku jadi pudar dan kelam
tiada warna indah
dalam lena terpaku
impian ku tak sudah
Langgan:
Catatan (Atom)