Sabtu, 27 September 2014

melankoli hati

ketika bintang itu menjauh
cahaya di bumi terlindung 
kelam malam memenjara diri
dalam sepi berteman rindu

tertawa bulan menghindar jauh
seolah sindiran menarik indahnya
diusung rasa bertiangkan hiba
tanpa titik maya yang nyata

pasir di bumi ditertawakan
diinjak dendam bertubi
dibenam luka tanpa penawar
terhumban di perut bumi

kamu tersenyum sinis
setoleh merenung 
kamu yang menghulur salam tika itu
kamu juga yang merentap rasa
terainaya tak terlihat
bukan gurisan luka
bukan dendam membara
tapi kekosongan yang dirasa
umpama diisi tuba
dengan bahasa sopan tak terduga
siapa sebenar kamu..............
 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...