Isnin, 31 Ogos 2015

Di sebalik tirai senyuman

Tertawan
Sepasang mata terpaku
Seraut wajah
Mampir bertamu
Ria ....lincah.....sederhana
Petah ungkapan bicara
Tangkas mengalih
Tiap satu curian memandang

Lebur
Ego tak bertahan
Sinis tertawa ditewaskan
Bukan dipaksa
Intaian rasa
Mengait hati waja

Indahnya terpalit
Sejujur bicara
Biar wajah tak semegah pemuja
Biar hati berbicara
Tak bisa selindung nyata
Lerai di kaki pujangga

Mengertikah sang pendusta
Bila mencarik janji
Di kaki pelangi jelita
Melutut hiba di ranjang sepi
Seolah tak bernisan pusara hati

Manisnya diracik tuba
Kemilau terlindung mentari
Kusam
Pudar
Sepi

Kerikil itu menambak
Membentengi
Limpah ruah lonjakan berapi
Dalam kemudi resah
Sauh rasa berombak ganas
Merah menyala membakar segala rasa

Tapi
Pelangi tetap hadir
Walaupun sesudah gerimis

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...