Jumaat, 14 September 2012

harapan untuk si camar yang hilang

dan bila bahang mentari kian reda
rekah bumi kelihatan
jelas gersang
kekeringan dan kehausan

titis dari mendungnya awan
di balik tenda biru
ku intai harapan terpendam
di kaki bumi mendongak ke langit
berlantaikan rindu dan resah

kiraan detik ku mungkin salah
jejari masa mungkin patah berganti
namun waktu yang bergulir itu
tak pernah mudah mematahkan
apa lagi memudarkan
sekuntum senyum yang menawan
menghilang dalam kabus masa
biar terpisah ruang waktu
tetap bersatu dalam mindaku

ku ukir awan larat di kaki kejora
menanti sang suria esok hari
membawa khabar si camar yang hilang

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...