Khamis, 21 Julai 2011

AKULAH SANG PENCINTA

Kembara perjalanan hidup menjadikan aku seorang pejuang cinta yang setia. Pencinta yang setia pada ungkapannya. Sesetia irama pada lagunya. Aku sering menyanyi lagu jiwa lagu hati. Melodi indah kiasan bahasa itu sentiasa menjadi pendamping setia yang sering menemani.

Hari ini ku renung sejenak potret lama di bingkai kaca itu. 6 bulan sudah berlalu, tersisa rindu yang berpahat di nisan hati tak mampu aku makamkan menjadi pusara cinta.

Damainya pantai PD membawa kepada memori cinta itu. Aku membatu di bawah pohon besar itu memandang laut lepas.....menerbangkan rindu , melayarkan impian yang telah berakhir. Ah... mengapa harus ku sambut hiba yang betapa? Sedang resah berlalu menyurai rindu.

Di dada lautan itu aku lemparkan segala kenangan yang menjahit luka. Ku hamburkan sekawah rindu yang bertakung di jiwa. Lantas ku kuncikan ruang yang ada sekemas mungkin. Supaya tak terusik naluri wanitaku.....telah ku matikan cinta itu dengan harapan tak terbeban lagi aku menanggungnya.

Kini akulah pejuang cinta yang setia. Setia di garis mulanya dan setia di akhir nokhtahnya.
Akulah camar yang hilang .....

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...