Hari ini ku renung sejenak potret lama di bingkai kaca itu. 6 bulan sudah berlalu, tersisa rindu yang berpahat di nisan hati tak mampu aku makamkan menjadi pusara cinta.
Damainya pantai PD membawa kepada memori cinta itu. Aku membatu di bawah pohon besar itu memandang laut lepas.....menerbangkan rindu , melayarkan impian yang telah berakhir. Ah... mengapa harus ku sambut hiba yang betapa? Sedang resah berlalu menyurai rindu.
Di dada lautan itu aku lemparkan segala kenangan yang menjahit luka. Ku hamburkan sekawah rindu yang bertakung di jiwa. Lantas ku kuncikan ruang yang ada sekemas mungkin. Supaya tak terusik naluri wanitaku.....telah ku matikan cinta itu dengan harapan tak terbeban lagi aku menanggungnya.
Kini akulah pejuang cinta yang setia. Setia di garis mulanya dan setia di akhir nokhtahnya.
Akulah camar yang hilang .....
Tiada ulasan:
Catat Ulasan